Dan (Allah telah menjanjikan pula
kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat
menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Al Quran surat Al Fath ayat 21).
Suku Bedewi (orang-orang Arab yang
tinggal secara nomaden di gurun pasir) punya tradisi turun-temurun sebagai
prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak
dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu
sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang
mapan di daerah pertanian di belahan utara.
Tapi, Muhammadlah orang pertama
dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan
Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan
dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru
Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran
Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.
Ditilik dari sudut jumlah dan
ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan
pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat
menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut
dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia
dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di
Nehavend tahun 642.
Tapi, penaklukan besar-besaran –di
bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab–
itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan
Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari
situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak
kerajaan Visigothic di Spanyol.
(Michael H. Hart : Seratus Tokoh
Paling Berpengaruh Dalam Sejarah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar